Monday 25 August 2014

Assalamu'alaikum wr.wb.
Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. 

Berikut adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf.Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal. Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary stroke).

 Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
 Kelompok garis tegak-datar; EFHIL
 Kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW
 Kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU
 Kelompok garis lengkung; COQS
Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
Ruang negatif bersudut lengkung, BCDGOPQRSU
Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT
Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ

Karakteristik huruf berdasar gaya
a.Huruf miring (Italic)
Teks italic akan menarik mata karena kontras dengan teks normal. Teks italic yang terlalu panjang akan sulit dibaca. Teks italic digunakan untuk menandakan kata asing.
b.Huruf tebal (Bold)
Teks tebal juga mengundang perhatian karena kontras dengan huruf normal. Biasa dipakai pada judul atau sub judul. Penggunaan yang terlalu banyak akan mengaburkan fokus pada makna.
c.Huruf bergaris bawah (Underline)
Garis bawah menandakan adanya sesuatu yang penting.
d.Huruf berwarna
Cara membedakan teks dapat menggunakan warna, meskipun tidak sekuat bold. penggunaan teks warna harus memperhatikan ilmu tentang warna.
e.Huruf kapital
Huruf kapital dapat diartikan sebagai perintah atau amarah. Jika
f.Huruf dari objek
Huruf yang dibentuk dari objek-objek, seperti donat, lingkaran, spiral, ular, segitiga, halilintar, pedang dan sebagainya yang membentuk huruf secara benar.

Klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa huruf 
a. Blackletter / Old English / Textura, 
Berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (gaya Celtic).
b. Humanis / Venetian, 
Berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
c. Old Style, 
Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
d. Transitional, 
Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
e.Modern / Didone, 
Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang jaman Modern.
f.Slab serif / Egytian 
Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
g. Sans-serif
Rupa huruf tanpa kait
Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
h.Humanis Sans-serif, bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
i. Display / dekoratif, 
Muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar.
j. Script dan cursive, 
Bentuknya menyerupai handwriting - tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.

Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam pengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis.

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang karakteristik huruf pada Tipografi, semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum wr. wb.

Artikel terkait: Perkembangan Huruf Tipografi

0 comments:

Post a Comment